Jika dibandingkan kekekalan, hidup itu sangat singkat.
Sangat singkat. Nyaris tanpa bekas. Atau memang tak ada jejak sama sekali.

Tapi itulah hidup di bumi.
Singkat, namun sangat berarti pada kekekalan didalam kehidupan selanjutnya.

Hidup yang setipis kertas, namun hanya ada satu sisi yang harus dipilih, untuk melihatnya utuh.
Hidup yang kontras, seperti hitam pekat dan putih terang, dengan mengabaikan abu-abu.
Hidup yang penuh pilihan dalam dimensi yang lain.
Atau hidup yang tanpa pilihan dari cara pandang yang lain.

Hidup dalam sebuah kerelatifan.
Tergantung mau dipandang, disaksikan, dilihat atau diterawang dari sisi yang mana.

Kalau mau tanya saya, saya hanya punya satu pilihan.
Saya hanya punya satu sudut pandang.
Saya hanya memilih dari satu sisi.

Ini pilihan saya memandang kehidupan:

"BAGAIMANA BAPA YANG MENCIPTAKAN SAYA, MEMBERI PANDANGAN HIDUP ITU BUAT SAYA"

Ini yang Dia berikan:

hidup saya indah,
hidup saya baik,
hidup saya berkualitas tinggi,
hidup saya mulia,
hidup saya kudus,
hidup saya penuh kuasa,
hidup saya makmur,
hidup saya sehat,
hidup saya sukacita,
hidup saya sempurna,
hidup saya cerah,
hidup saya luar biasa,
hidup saya mahakarya,
hidup saya didalam Dia,
hidup saya bersama Dia,
hidup saya dari Dia,
hidup saya untuk Dia.


Komentar